https://docs.google.com/spreadsheet/ccc?key=0AhZN0fsnWzCAdERaeGc4WUN6eTA2V0JlMzJMQXE1eXc&usp=sharing
Kamis, 26 Desember 2013
Sabtu, 09 November 2013
KERONCONG
KERONCONG
Keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik keroncong, flute, dan seorang penyanyi wanita. Asal-usul Akar keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Bentuk awal musik ini disebut moresco (sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka agak lamban ritmenya), di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya.
Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya musik Beatle dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.
Fado, Gereja Protestan dan Musik Keroncong Seperti diketahui bahwa Musik Keroncong masuk ke Indonesia sekitar tahun 1512, yaitu pada waktu Ekspedisi Portugis pimpinan Alfonso de Albuquerque datang ke Malaka dan Maluku tahun 1512. Tentu saja para pelaut Portugis membawa lagu jenis Fado, yaitu lagu rakyat Portugis bernada Arab (tangga nada minor, karena orang Moor Arab pernah menjajah Portugis/Spanyol tahun 711 - 1492. Lagu jenis Fado masih ada di Amerika Latin (bekas jajahan Spanyol), seperti yang dinyanyikan Trio Los Panchos atau Los Paraguayos, atau juga lagu di Sumatera Barat (budaya Arab) seperti Ayam Den Lapeh.
Pada waktu tawanan Portugis dan budak asal Goa (India) di Kampung Tugu dibebaskan pada tahun 1661 oleh Pemerintah Hindia Belanda (VOC), mereka diharuskan pindah agama dari Katholik menjadi Protestan, sehingga kebiasaan menyanyikan lagu Fado menjadi harus bernyanyi seperti dalam Gereja Protestan, yang pada tangga nada mayor.
Selanjutnya pada tahun 1880 Musik Keroncong lahir, dan awal ini Musik Keroncong juga dipengaruhi lagu Hawai yang dalam tangga nada mayor, yang juga berkembang pesat di Indonesia bersamaan dengan Musik Keroncong (lihat Musik Suku Ambon atau The Hawaian Seniors pimpinan Jenderal Polisi Hugeng).Alat-alat musik
Dalam bentuknya yang paling awal, moresco diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, serta selo. Perkusi juga kadang-kadang dipakai. Set orkes semacam ini masih dipakai oleh keroncong Tugu, bentuk keroncong yang masih dimainkan oleh komunitas keturunan budak Portugis dari Ambon yang tinggal di Kampung Tugu, Jakarta Utara, yang kemudian berkembang ke arah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh orang Betawi berbaur dengan musik Tanjidor (tahun 1880-1920). Tahun 1920-1960 pusat perkembangan pindah ke Solo, dan beradaptasi dengan irama yang lebih lambat sesuai sifat orang Jawa.
Pem-"pribumi"-an keroncong menjadikannya seni campuran, dengan alat-alat musik seperti sitar India,rebab, suling bambu, gendang, kenong, dan saron sebagai satu set gamelan, gong.
Saat ini, alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong mencakup ukulele cuk, berdawai 3 (nilon), urutan nadanya adalah G, B dan E; sebagai alat musik utama yang menyuarakan crong - crong sehingga disebut keroncong (ditemukan tahun 1879 di Hawai, dan merupakan awal tonggak mulainya musik keroncong)
ukulele cak, berdawai 4 (baja), urutan nadanya A, D, Fis, dan B. Jadi ketika alat musik lainnya memainkan tangga nada C, cak bermain pada tangga nada F (dikenal dengan sebutan in F); gitar akustik sebagai gitar melodi, dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi); biola (menggantikan Rebab); sejak dibuat oleh Amati atau Stradivarius dari Cremona Itali sekitar tahun 1600 tidak pernah berubah modelnya hingga sekarang
flute (mengantikan Suling Bambu), pada Era Tempo Doeloe memakai Suling Albert (suling kayu hitam dengan lubang dan klep, suara agak patah-patah, contoh orkes Lief Java), sedangkan pada Era Keroncong Abadi telah memakai Suling Bohm (suling metal semua dengan klep, suara lebih halus dengan ornamen nada yang indah, contoh flutis Sunarno dari Solo atau Beny Waluyo dari Jakarta);
selo; betot menggantikan kendang, juga tidak pernah berubah sejak dibuat oleh Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600, hanya saja dalam keroncong dimainkan secara khas dipetik/pizzicato;
kontrabas (menggantikan Gong), juga bas yang dipetik, tidak pernah berubah sejak Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600 membuatnya;
Penjaga irama dipegang oleh ukulele dan bas. Gitar yang kontrapuntis dan selo yang ritmis mengatur peralihan akord. Biola berfungsi sebagai penuntun melodi, sekaligus hiasan/ornamen bawah. Flut mengisi hiasan atas, yang melayang-layang mengisi ruang melodi yang kosong.
Bentuk keroncong yang dicampur dengan musik populer sekarang menggunakan organ tunggal serta synthesizer untuk mengiringi lagu keroncong (di pentas pesta organ tunggal yang serba bisa main keroncong, dangdut, rock, polka, mars). Jenis keroncong
Musik keroncong lebih condong pada progresi akord dan jenis alat yang digunakan. Sejak pertengahan abad ke-20 telah dikenal paling tidak tiga macam keroncong, yang dapat dikenali dari pola progresi akordnya. Bagi pemusik yang sudah memahami alurnya, mengiringi lagu-lagu keroncong sebenarnya tidaklah susah, sebab cukup menyesuaikan pola yang berlaku. Pengembangan dilakukan dengan menjaga konsistensi pola tersebut. Selain itu, terdapat pula bentuk-bentuk campuran serta adaptasi.
Perkembangan musik keroncong masa kini Setelah mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan orang Portugis di Indonesia (1522) dan pemukiman para budak di daerah Kampung Tugu tahun 1661 [2] [3], dan ini merupakan masa evolusi awal musik keroncong yang panjang (1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong, sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880.
Dan akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir yang sudah berlangsung dan satu perkiraan perkembangan baru (keroncong millenium). Tonggak awal adalah pada tahun 1879 [4], di saat penemuan ukulele di Hawai [5] yang segera menjadi alat musik utama dalam keroncong (suara ukulele: crong-crong-crong), sedangkan awal keroncong millenium sudah ada tanda-tandanya, namun belum berkembang (Bondan Prakoso).
Empat tahap masa perkembangan tersebutadalah:
- Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920),
- Masa keroncong abadi (1920-1960), dan
- Masa keroncong modern (1960-2000), serta Masa keroncong millenium (2000-kini)
- Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920)
Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupa Pentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api. Pada umumnya pertunjukan meliputi Cerita 1001 Malam (Arab) dan Cerita Eropa (Opera maupun Rakyat), termasuk Hikayat India dan Persia. Sebagai selingan, antar adegan maupun pembukaan, diperdengarkan musik mars, polka, gambus, dan keroncong. Khusus musik keroncong dikenal pada waktu itu Stambul I, Stambul II, dan Stambul III.
Minggu, 20 Oktober 2013
aku ingin meminta kepadamu :-)
mohon di baca oleh kamu"
betapa rasanya sedih ketika kau tidak ada di ingatan ku lagi dan agak beda sekali ketika saya mengenal dikau "mrs. A.K" di saat waktu jaman masih sekolah itu kau selalu tertawa bahkan tersenyum melihat mata saya dan terus memandangnya sungguh ku terpukau melihat kamu (mrs."A.K") dengan senyummu yang cipit itu, pada saat itu saya pengen kenal sama kamu ("mrs.A.K") cuma saya dari gak ada nyali buat kenal kamu lebih dekat. mungkin sifat aku kali iya yang cuek itu :-), dan saat ini pun hati ini terasa seolah tak percaya dengan sifat yang kayak gini entah, apa sebab ? sampai aku begini oh, tuhan berilah hambamu jalan terang supaya saya tidak mengulangi lagi
dan jujur saja saya ingin memaafkan kesalahan saya yang telah perbuat oleh kamu
bukan meminta maaf saja, tapi aku pengen berubah sifatku kayak gini
janji deh
aku gak bakalan ganggu kamu ("mrs.A.K") kok aku hanya meminta maaf apabila saya kesalahan yang telah saya perbuat kepadamu.
saya mau jadi temen kamu karena berteman itu indah kalau dirasakan bersama :) dan kalau di tambah lagi tetawa rasanya senang & bahagia
from to
okta rio valantino achy khaironisa
betapa rasanya sedih ketika kau tidak ada di ingatan ku lagi dan agak beda sekali ketika saya mengenal dikau "mrs. A.K" di saat waktu jaman masih sekolah itu kau selalu tertawa bahkan tersenyum melihat mata saya dan terus memandangnya sungguh ku terpukau melihat kamu (mrs."A.K") dengan senyummu yang cipit itu, pada saat itu saya pengen kenal sama kamu ("mrs.A.K") cuma saya dari gak ada nyali buat kenal kamu lebih dekat. mungkin sifat aku kali iya yang cuek itu :-), dan saat ini pun hati ini terasa seolah tak percaya dengan sifat yang kayak gini entah, apa sebab ? sampai aku begini oh, tuhan berilah hambamu jalan terang supaya saya tidak mengulangi lagi
dan jujur saja saya ingin memaafkan kesalahan saya yang telah perbuat oleh kamu
bukan meminta maaf saja, tapi aku pengen berubah sifatku kayak gini
janji deh
aku gak bakalan ganggu kamu ("mrs.A.K") kok aku hanya meminta maaf apabila saya kesalahan yang telah saya perbuat kepadamu.
saya mau jadi temen kamu karena berteman itu indah kalau dirasakan bersama :) dan kalau di tambah lagi tetawa rasanya senang & bahagia
from to
okta rio valantino achy khaironisa
Sabtu, 19 Oktober 2013
sayap burung bukan seperti dewa
Kamis, 24 Januari 2013
kota palembang
Sejarah dan Asal Usul Nama Kota Palembang
Pada artikel sebelumnya kita telah membahas legenda
Putri Ong Tien dari China yang menyusul kepulangan Sunan Gunung Jati
ke Pulau Jawa. Selama perjalanan Putri Ong Tien dari China menuju Pulau Jawa,
Kaisar Hong Gie mengutus tiga orang pembesar China menemani perjalan tersebut.
Tiga orang tersebut adalah Pai Li Bang ( ada yang menyebutnya Pa Lin Fong), Lie
Guan Chang dan Lie Guan Hien. Pai Li Bang adalah seorang menteri kerajaan China
yang menjadi murid Sunan Gunung Jati pada saat beliau berdakwah di negeri
China. Dari sinilah sejarah dan asal usul nama kota Palembang dimulai.
Menurut catatan Wikipedia, dalam
pelayaran ke Pulau Jawa, rombongan Putri Ong Tien dan Pai Li Bang singgah di
Kadipaten Sriwijaya. Begitu mereka datang, para penduduk Kadipaten Sriwijaya
menyambutnya dengan meriah. Pai Li Bang sangat heran dengan sambutan tersebut.
Pai Li Bang bertanya kepada tetua masyarakat Sriwijaya apakah yang sebenarnya
terjadi. Tetua masyarakat tersebut malah balik bertanya siapa diantara anggota
rombongan tersebut yang bernama Pai Li Bang.
Setelah mengetahui bahwa yang bertanya tadi
adalah orang yang dicari, maka Pai Li Bang bergegas digotong penduduk ke atas
tandu. Pai Li Bang dibawa ke istana Kadipaten Sriwijaya. Setelah Pai Li Bang
duduk di kursi Adipati, tetua masyarakat tersebut menerangkan bahwa Adipati
Ario Damar selalu pemegang kekuasaan Sriwijaya telah meninggal dunia. Penduduk
merasa bingung untuk mencari pengganti Ario Damar karena putera Ario Damar,
Raden Fatah dan Raden Hasan, sudah menetap di Pulau Jawa.
Pai Li Bang Membangun Kadipaten Sriwijaya
Dalam kebingungan itu, muncul Sunan Gunung Jati di Kadipaten Sriwijaya. Beliau berpesan bahwa sebentar lagi akan datang rombongan murid dari negeri China yang bernama Pai Li Bang. Murid Sunan Gunung Jati itulah yang pantas menjadi pengganti Ario Damar karena Pai Li Bang merupakan seorang menteri negara di China dan berpengalaman membangun negara.
Setelah berpesan demikian, Sunan Gunung Jati
meneruskan pelayarannya ke Pulau Jawa. Pai Li Bang selaku murid Sunan Gunung
Jati semakin kagum dengan kemampuan gurunya yang mampu mengetahui sebelum
peristiwa terjadi. Pai Li Bang tidak menolak keinginan gurunya dan bersedia
menjadi Adipati Sriwijaya.
Dalam lampiran buku Perdebatan Syekh Siti
Jenar dengan Wali Songo yang ditulis oleh M.B. Rahimsyah AR, diterbitkan
Bintang Jaya Press, semasa pemerintahan Pai Li Bang wilayah Sriwijaya maju
pesat sebagai kadipaten yang paling makmur dan aman. Berbagai pembangunan
dijalankan agar kehidupan masyarakat setempat semakin sejahtera. Untuk
menghormati jasa-jasa Pai Li Bang, setelah Pai Li Bang meninggal dunia maka
nama Kadipaten Sriwijaya diganti dengan nama Kadipaten Pai Li Bang.
Dalam perkembangannya, karena proses pengucapan
lidah orang Sriwijaya maka lama kelamaan nama Kadipaten Pai Li Bang berubah
menjadi Kadipaten Palembang. Sampai sekarang, wilayah Sriwijaya disebut sebagai
kota Palembang berkat pimpinan dan kepahlawanan Pai Li Bang. Demikian artikel
sejarah budaya yang membahas asal usul pemberian nama kota Palembang.
Mudah-mudahan informasi ini berguna untuk Anda.
Jumat, 31 Agustus 2012
PUISI KOTA PALEMBANG
Puisi Utk Kota Palembang Dari Wong Yang Di Rantau
Kawan...
Ooh, Dulur2ku
Tau dak kau
Kawan...
Ooh, Dulur2ku
Tau dak kau
Akan indahnyo kotaku
Penduduknyo yang ramah
Aleran Sungi Musi yang melegenda
Lalu lalang perahu ngelewatinyo
Entah kapan aku pacak balek
Menyaksike Bidar tiap Tuju belasan
Besenda gurau di pocok Ampera
Abeske waktu di tepi Musi
Nyaksike seboknyo Pasar Nam Blas
Gema Azan di Mesjid Agung, seolah manggel aku balek
Jauh sudah aku merantau
Arungi kehidupan di negeri orang
Yang harus kau tau
Atiku tetap tinggal di Plembang...
Penduduknyo yang ramah
Aleran Sungi Musi yang melegenda
Lalu lalang perahu ngelewatinyo
Entah kapan aku pacak balek
Menyaksike Bidar tiap Tuju belasan
Besenda gurau di pocok Ampera
Abeske waktu di tepi Musi
Nyaksike seboknyo Pasar Nam Blas
Gema Azan di Mesjid Agung, seolah manggel aku balek
Jauh sudah aku merantau
Arungi kehidupan di negeri orang
Yang harus kau tau
Atiku tetap tinggal di Plembang...
Minggu, 24 Juni 2012
Kamus bahasa Palembang
Dalam bahasa Palembang, awalan me- seringkali tidak diucapkan. Misalnya:
Di bawah ini adalah beberapa kata dalam bahasa Palembang dan artinya dalam bahasa Indonesia:
- Jingok (lihat) bila diberi awalan me- akan menjadi "nyingok" bukan menjingok.
- Goco (pukul) bila diberi awalan me- akan menjadi "ngoco" bukan menggoco.
Di bawah ini adalah beberapa kata dalam bahasa Palembang dan artinya dalam bahasa Indonesia:
[sunting] A
- aman / amon = kalau
- Contoh: Aman kau ke sano gek, jangan lupo bawa pempek.
- Arti: Kalau kamu ke sana nanti, jangan lupa bawa pempek.
- antok = antuk
- Contoh: Kartu kau tu antok, ulang oi!
- Arti: Kartu kamu itu terantuk, ulang dong!
- asak = asalkan
- Contoh: Asak kau dapet cepek, ku enjok mobil la.
- Arti: Kalau kamu mendapatnya dengan cepat, saya kasih mobil deh.
- awak = padahal
- Contoh: Awak kau yang salah, nak nyalahke wong.
- Arti: Padahal kamu yang salah, mau menyalahkan orang.
- awan = siang
- Contoh: Awan tadi, budak Kertapati menang lomba bidar.
- Arti: Tadi siang, anak Kertapati menang lomba bidar.
[sunting] B
- bae = saja
- Contoh: Kau bae la yang bayar.
- Arti: Kamu sajalah yang bayar.
- balak = masalah
- Contoh: Dak usah nyari balak la, kagek celako kau.
- Arti: Tidak usah cari masalah deh, nanti kamu celaka.
- balek = pulang
- Contoh: Aku abes ni nak balek ke rumah.
- Arti: Saya setelah ini mau pulang ke rumah.
- balen = ulang
- Contoh: Balen oi, mano ado maen cak tu.
- Arti: Ulang dong, mana ada main begitu.
- banyu = air
- Contoh: Nak minum apo? Jawab: Banyu putih be.
- Arti: Tanya: Mau minum apa? Jawab: Air putih saja.
- baseng = terserah/sembarangan
- Contoh: Baseng kau la, aku dak melok-melok bae.
- Arti: Terserah kamu sajalah, saya tidak ikut (kalau terjadi masalah, saya tidak ikut kena getahnya).
- basa = gawat
- Contoh: Basa ni! dak pacak gawe galo.
- Arti: Gawah nih! Tidak bisa kerjakan semua.
- baso = bahasa
- Contoh: Ae, baso Inggris bae dak pacak kau, cupu ni!
- Arti: Ya ampun, bahasa Inggris saja kamu tidak bisa, pecundang nih!
- bebala = bertengkar (mulut)
- Contoh: Wong sebelah ni galak bebala sampe subuh.
- Arti: Orang sebelah suka bertengkar sampai subuh.
- belagak = tampan, cakep, rapi
- Contoh: Wew, belagak nian kau hari ni!
- Arti: Wah, rapi sekali kamu hari ini!
- belago = bertengkar saling pukul
- Contoh: Budak kecik tu galak belago, laporke plisi peh?
- Arti: Anak kecil itu suka berkelahi, laporkan ke polisi yuk?
- bengak = bodoh
- Contoh: Bengak nian kau ni, baco be dak pacak!
- Arti: Bodoh sekali kamu ini, membaca saja tidak bisa!
- begoco = berantem/berkelahi
- Contoh: Dak usah jingok jingok, begoco be kito!
- Arti: Tidak usah lihat-lihat, berantem aja kita!
- berejo = bersusah-susah, berusaha
- Contoh: Berejo la kau! tula, diomongi dak galak dengar.
- Arti: Berusahalah kamu! Makanya, diberi tahu tidak mau dengar.
- Bi Cek = ibu, bibi, tante; bi cik (bibi kecik) = bibi kecil, panggilan untuk tante dalam keluarga besar yang paling kecil/muda.
- Contoh: Bi cek! nak ke mano?
- Arti: Bibi! Mau ke mana?
- budak = anak
- Contoh: Budak tino Pelembang emang cindo-cindo galo.
- Arti: Anak perempuan Palembang memang cantik-cantik semua.
- buntang = bangkai
- Contoh: Depan kelas kito ado buntang tikus.
- Arti: Di depan kelas kita ada bangkai tikus.
- buyan = bodoh
- Contoh: Makonyo belajar biar dak jadi buyan, adekku
- Arti: Makanya belajar adikku, agar kamu tidak menjadi bodoh.
- besak kelakar = besar omong
- Contoh: Kau tu besak kelakar bae, jadi be idak.
- Arti: Kamu itu besar omong saja, jadi aja enggak.
- bedalu = begadang
- Contoh: Jangan nemen nian bedalu kau tu
- Arti: Jangan sering begadang kamu itu
[sunting] C
- cak mano = bagaimana
- Contoh: Cak mano ni? pacak dak lulus kito ni
- Arti: Bagaimana ini? Bisa tidak lulus kita.
- cak itula = ya begitulah
- Contoh: Cak itula, basa nian kito
- Arti: Begitulah, benar-benar dalam kesulitan kita.
- calak = pintar, cerdik <kadang terkesan curang>
- Contoh: Oi calak nian kau e, wong ngaki kau bawak kereta.
- Arti: Cerdik juga kamu ya, orang lain jalan kaki kamu bawa sepeda.
- cemeke'an = pelit
- Contoh: Cemeke'an nian, goceng be dak ngasi.
- Arti: Pelit sekali, mamberi lima ribu saja tidak mau.
- cetuk = patuk
- Contoh: Lakinyo mati dicetuk ulo.
- Arti: Suaminya meninggal dipatuk ular.
- cotang = menebak-nebak dalam soal pilihan
- Contoh: Cotang 5 bener 4, hebat dak?
- Arti: Sembarangan jawab lima soal, benar empat, hebat tidak?
- cugak = kecewa
- Contoh: Keno cugak be aku lantak dio.
- Arti: Saya kecewa karena dia.
- Cucung = cucu
- Contoh: Woi cung, kalo kau ke Plaju, belike aku pempek
- Arti: Cu, kalau kamu ke Plaju, belikan kakek/nenek pempek.
- cindo = cantik
- Contoh: Cindo nian tino tu, pacak "peca utak" aman jingokinnyo terus.
- Arti: Cantik sekali perempuan itu, bisa "pecah otak" kalau melihatnya terus.
- cenela = sendal
- Contoh: Woi, jangan pake cenela aku!
- Arti: Woi, jangan pakai sendal saya!
- cangking = jinjing
- Contoh: Cubo dicangking bae, biar mudah.
- Arti: Coba dijinjing aja biar mudah.
- cokot = gigit
- Contoh: Hamper be aku tadi dicokot anjing
- Arti: Hampir saja saya tadi digigit anjing
[sunting] D
- Dak papo = tidak apa-apa
- Contoh: Dak papo la! Cuman denget bae.
- Arti: Tidak apa-apalah, cuma sebentar saja.
- dak katek / katek = tidak ada (lebih tegas)
- Contoh: Dak katek malu nian kau ni!
- Arti: Tidak ada malu sekali kamu ini!
- dak katek-katek = tidak ada terus
- Contoh: Aku pegi ke sano? Dak katek-katek.
- Arti: Saya pergi ke sana? Tidak ada terus.
- dak terti = tidak mengerti
- Contoh: Dak terti aku pelajaran ni.
- Arti: Saya tidak mengerti pelajaran ini.
- dewe'an = sendirian
- Contoh: Pegi samo siapo kau? Dewe'an be?
- Arti: Pergi sama siapa kamu kesana? Sendirian saja?
- dulur = saudara
- Contoh: Oi dulur! Po kabar?
- Arti: Saudara! Apa kabar?
- doken = dulu
- Contoh: Ai, ngopi doken biar dak ngantok.
- Arti: Aduh, minum kopi dulu agar tidak mengantuk.
[sunting] E
- emak : ibu
- Contoh: Emak, ado yang ngolake aku.
- Arti: Ibu, ada yang mempermainkan saya.
- enjuk = beri
- Contoh: Enjuk siapo la bunga ni, yo?
- Arti: Diberikan dengan siapa bunga ini, ya?
- ekar = kelereng
- Contoh: Ekar aku hargonyo goban, kau punyo?
- Arti: Kelereng saya harganya lima puluh ribu, punya kamu (harganya berapa)?
- ecak-ecak = pura-pura
- Contoh: Kau ni jangan ecak-ecak dak tau.
- Arti: Kamu ini jangan pura-pura enggak tau.
- Eder = benar/beres
- Contoh: Gawean kau ni dak pernah eder.
- Arti: Kerjaan kamu itu tidak pernah benar/beres.
[sunting] G
- Galak = mau, sering, suka
- Contoh: Galak makan dak? (galak = suka)
- Contoh: Aku galak dengan kawu. (galak = mau/suka)
- Contoh: Tu la, galak takok'an, keno batunyo kawu sekarang. (galak = sering)
- galar = lantai
- Contoh: Kaparke baye mangkok tuh di pucuk galar.
- Arti: Letakkan saja mangkuk itu di atas lantai.
- galo = semua
- Contoh: Wong kito galo.
- gancang = cepat
- Contoh: Gancang dikit kak, kagek telat aku ni sekolah.
- gedek = dinding / tembok
- Contoh: Lukisan sikok itu tolong dipasang di gedek sebelah sano yo mang.
- geli-geli = mudah (bahasa kiasan yang diambil dari geli yang maknanya sama dalam bahasa Indonesia)
- Contoh: Mak ini sih geli-geli bae.
- geli-geli basa = sangat mudah
- Contoh: Pacak dak? Geli-geli basa.
- geta basa = bokek, pelit
- Contoh: Geta basa dio tu.
- goco = tinju
- Contoh: Ati-ati samo preman itu, kagek keno goconyo.
- gandekan = ahli/jago
- Contoh: Wai, budak itu gandekan nian maen ekar.
- Arti: Wow, anak itu ahli/jago sekali bermain kelereng.
[sunting] I
- idak = tidak
- Contoh: Idak galak makan dio dari kemaren.
- Arti: Tidak Mau makan Dia dari Kemarin.
- igo = terlalu
- Contoh: Tula pelit igo! Rasoke kau sekarang
- Arti: Itulah Pelit sekali ! Rasakan kamu Sekarang
- iwak = ikan
- Contoh: Iwak belido emang paleng padek dibikin pempek.
- Arti: Ikan Belida Emang paling enak dibikin Pempek.
[sunting] J
- jabo = luar
- Contoh: Tolong buangke sampah ni ke jabo, yo.
- jingok = lihat
- Contoh: Jingok- ingok kalo kakak aku dateng, yo
- jiron = tetangga
- Contoh: Kenal dak kau samo jiron kawu?
- julak = dorong
- Contoh: Kau dijulak siapo dek? Ngapo pacak nyampak cak ini?
- Jero = dalam
- Contoh: Kambang ini jero nian.
- Arti: Empang ini dalam sekali.
- Contoh: Cubo cari di jero kamar.
- Arti: Coba cari di dalam kamar.
- jeramba = jalan/jembatan
- Contoh: Nah, jeramba kayu iko la banyak yang bolong.
- Arti: Nah, jalan/jembatan kayu ini sudah banyak yang bolong.
[sunting] K
- kacek = selisih
- Contoh: Kacek dikit jugo, dak apo la.
- kacuk-an = sanggama
- Contoh: Jangan kacuk-an di luar nika ye, doso tu!
- kagek = nanti
- Contoh: Nak pegi, lum? Kagek, yo.
- kambang = kolam
- Contoh: Wow, kambang iwak makin cantik bae mak ini ari.
- kanji = genit/nafsu seksual berlebihan/binal
- Contoh: Jingokla, betino itu kanji nian galak ngucak lanang.
- katek = tidak ada
- Contoh: Kesian jingok dio, katek duit, katek rumah, katek kerjo.
- kecik = kecil
- Contoh: Pempek telok kecik seporsi berapo?
- kelaso = tikar, alas duduk, alas tempat tidur
- Contoh: Bentangke la kelaso tuh, aba kau nih nak tiduk dulu.
- kempet = kempes
- Contoh: Ai, ban mobil aku kempet pulo.
- kendak = kehendak/kemauan
- Contoh: Kendak aku ni cak ini, ngapola jadi cak itu?
- ketek = perahu
- Contoh: Turis tu lagi naek ketek nyebrang sunge musi
- kito = kita
- Contoh: Wong kito galo.
- kleker = kelakar
- Contoh: Mang Cek kau tu emang rajo kleker, ngehayal telalu tinggi.
- klepeh = dompet
- Contoh: Supayo dak dimaling, pastike klepeh ditempek ke jangan baseng.
- kocek = potong, kupas
- Contoh: Diemla, agek kukocek palak kau!
- kambang = empang
[sunting] L
- la = sudah
- Contoh: La selesai lum? Lamo nian.
- ladeng = pisau
- Contoh: Kau buang ke mano ladeng bekas kau nujah tadi?
- laju = ayo, akibatnya/jadinya
- Contoh: Galak laju, dak galak sudah. (laju = ayo)
- Contoh: Lantak bebala, laju keno marah budak tu (laju = akibatnya/jadinya)
- lajuke = urusi
- Contoh: Aman kau galak, lajuke la.
- lanjak'i = mengerjakan, mengurusi
- Contoh: Mumpung regonyo murah, lanjak'i la cek
- lantak = gara-gara
- Contoh: Lantak kau la, jadi rusak komputer aku ni.
- lemak = enak
- Contoh: Makanan di sini la dak lemak, mahal pulo.
- lihai = mahir
- Contoh: Lihai nian dio matematika, les di mano dio, yo?
- lokak = kerjaan, masalah
- Contoh: Kalo ado lokak, kabari bae aku ye mang.
- lolo = bodoh
- Contoh: Alangke lolo gawe budak kecik tu.
- lum = belum
- Contoh: Sudah, lum?
- linjangan = pacar
- Contoh: Hai, linjangan kau sekarang sapo?
- Arti: Hai,pacar kamu sekarang siapa?
[sunting] M
- madak'i = Masa, sih?
- Contoh: Mada'i kito kalah? Perasaan la lemak tekwan kito ni.
- mak ini ari = hari gini
- Contoh: Mak ini ari, mase ado bae wong yang galak maleng ayam.
- Mang Cek = paman
- Contoh: Di rumah mang cek aku ado kebon rambutan.
- melok = ikut
- Contoh: Aku nak ke tempek tino tu, melok dak?
- mekek-mekek = berteriak/memekik
- Contoh: Oi cek, ngapo dio la dari tadi mekek-mekek?
- mekot, milu = ikut
- Contoh: Mekot oi ke sano, la bosen aku di siko.
- menujah = menusuk
- Contoh: Wai, kawu ni mirip yang nujah adek aku dulu tu.
- mengot = lengkung
- Contoh: Mistar ni pacak mengot pulo.
- meseng = buang air besar
- Contoh: Budak tu galak meseng di celano aman aku kejutke.
- metu = keluar
- Contoh: Dio tu dak pernah metu dari kamar sejak ditujah aku.
- merep = mirip, menyerupai
- Contoh: Yyo merep wong ini.
- minta alem = manja, cari perhatian
- Contoh: Minta alem nian dio ni.
- mentek, mengkek = "belagu", banyak gaya
- Contoh: Mengkek nian budak tu!
[sunting] N
- nak = mau
- Contoh: Diemla! Nak keno marah guru kawu?
- ggambok = pamer
- Contoh: Dak usahlah nak ngambok kau tu! Jingok dulu na gambar aku.
- ggatoke = mengatakan
- Contoh: Walikota ngatoke kalu dio bakal gusur galo pedagang kaki lim.
- ngolake = menipu
- Contoh: Koko kau tu galak ngolake, ngomong jual ayam bangkok taunyo ayam kampung.
- ngota'i = membohongi
- Contoh: Ai, kau ni ngota'i aku dari dulu, apo kendak kawu?.
- nian = benar
- Contoh: Kau cak calak nian kek aku, yo?.
- nianan = beneran
- Contoh: Nianan pesta-pesta kito malem ni?
- ngeribak'i = peduli amat
- Contoh: Ngeribak'i kau la, kawu tu siapo?
- ngigik = lucu
- Contoh: Ngigik nian wong yang bikin kamus ni.
- ngenyek = mengejek
- Contoh: Budak tu emang galak ngenyek, kesel jugo lamo-lamo.
- nyampak = jatuh
- Contoh: Ajaib, la nyampak dari lante 30 masi pacak idup
- nyenyes = cerewet
- Contoh: Aku dak seneng dengan wong nyenyes cak dio.
- ngagok'i = menanggapi
- Contoh : Berentilah ngagok'i nyo,gek dio nangis
- nemen = sering
- Contoh: Jangan nemen nian maen tempat wong itu.
- Arti: Jangan terlalu sering main ke tempat orang
- nganjok = terjun
- Contoh: Jangan galak nganjok dari pagar lagi kau tu.
- Arti: Kamu itu jangan suka terjun dari pagar lagi.
[sunting] O
- "Obak" = Penjara/Sel
- Contoh: Wong galak maling bakal masuk obak.
- Arti: Orang yang suka mencuri akan masuk penjara.
- oncak = unggulan
- Contoh: Pakela oncak kau, tetep aku tula yang menang pasti.
- oplet = angkot
- Contoh: Kalu oplet warno merah stop di mano, yo?
[sunting] P
- Pacak = bisa
- Contoh: Pacak gilo jugo aku kalo cak ini terus
- Palak = kepala
- Contoh: Pening palak aku jingok kelakuan dio
- Panto = cuma
- Contoh: Panto itu be dak pacak, makmano kau ni?
- Pasak = pasar
- Contoh: Pasak Plaju la canggih sekarang, nyaman men nak blanjo
- Payo = ayo
- Contoh: Ke PIM dak? payo!
- Pecak = seperti
- Contoh: Badan pecak gorila cak tu, kalahla dio
- Pecik = menembak
- Contoh: Ae cupu ni, pecik ekar be dak pacak
- Peh la = yuk
- Contoh: Maen dak? peh la
- Penesan = bercanda
- Contoh: Jangan langsung tujah2an oi, cuma penesan dio tu
- Pilat (tidak sopan) = Kata kasar, arti: orang yang bibirnya ada bekas operasi(?)
- Contoh: Pilat ni! bawa mobil tu beneran dikit!
- Pocok = atas
- Contoh: Dio lagi di pocok, beneri atep
- Prei = libur
- Contoh: Kapan prei?
- punyo = punya
[sunting] R
- Rai = muka, tampang
- Contoh: Rai kau make apo? maken cantik bae kw bik
- Ringam = benci
- Contoh: Ringam nian jadi wong tu!
- Rese = habis
- Contoh: Ai rese makanan ini
[sunting] S
- Sanjo = bertamu
- Contoh: Kagek sincia sanjo ke tempat aku ye, banyak makanan la
- Sangkek = keranjang, bungkusan berisi makanan yang dibagikan waktu ultah anak kecil
- Contoh: La dapet sangkek lum kau?
- Saro = sulit
- Contoh: Kalo cak ini saro! jadinyo cak mano? cari dulu turunannyo
- Sapo = siapa
- Contoh: Sapo bae yang ranking, dapet voucher les gratis disano
- Semekuk = berbentuk tak sempurna
- Contoh: Dak semekuk nian gambar kau, budak TK be lebih lihai
- Sepur = kereta api
- Contoh: Ado wong dilindas sepur malem tadi
- Sike = pelit
- Contoh: Dak usah sike la, awak kayo
- Sius = serius
- Contoh: Siusan oi? mak mano nian ceritonyo?
- Sikok = satu
- Contoh: Bagi sikok wong sikok, jangan banyakan
- Singit = sembunyi
- Contoh: Maleng tu singitan di wc rumah aku
- Siru = heboh
- Contoh: Dak usah siru! mano buktinyo?
- Sedenget = sebentar
- Contoh: Sedenget be, dak lemakkan aku kalo dak ke rumah dio
- Sekewet = curang
- Contoh: Ketauan ye kau galak maen sekewet
- Sokor = "sukurin"
- Contoh: Sokor! makonyo latihan dulu men nak tanding tu
[sunting] T
- Tako'an = sombong
- Contoh: Wong tako'an cak dio emang harus dibasmi
- Contoh: Orang sombong kayak dia emang harus dibasmi
- Tebudi = tertipu
- Contoh: Dak tau aku ini palsu, tebudi aku oleh dio
- Tedok = tidur
- Contoh: Tedok tu jangan malem malem
- Tek aguk = tidak ada kerjaan (tidak digunakan terpisah)
- Contoh: Tek aguk nian dio, nyoret nyoret papan
- Terajang = hantam
- Contoh: Na, nyengir nyengir, terajang gek kau!
- Tetak = potong
- Contoh: Tetak palak aku kalo kau dapet cepek
- Tino = betina/perempuan
- Contoh: Budak tino itu begawe di PS
- Contoh: Anak perempuan itu bekerja di PS
- Tangani = selesaikan, hajar, pukul
- Contoh: Dak usah macem macem, tangani gek kau!
- Tula = itulah
- Contoh: Tula! la ku ngomongi caronyo tu mak ini, dak cayo kau
- Tujah = menusuk
- Contoh: Ne, kau. Ngapo nyingok-nyingok, kagek ku tujah
- Tekak = bandel
- Contoh: Kau ni tekak nian, wong apo bukan?
- Arti: Kamu ini bandel banget, orang apa bukan?
- Tebok = bolong
- Contoh: lawang ini tebok galo bekas peluru
- Arti: Pintu ini bolong semua bekas peluru
- Tekepor = terkapar
- Contoh: Peserta gerak jalan banyak yang tekepor
- Tekacip = kelamaan menunggu (seseorang/sesuatu)
- Contoh: Ai gawe kau ni,aku laju tekacip disini
- Arti: Ai kerjaan kamu ni,saya jadi kelamaan nunggu
- Tegok = telan
- Contoh: Tegok bae ubat tu
- Arti: Telan saja obat itu
[sunting] U
- Ucak-ucak = main-main, tidak serius
- Contoh: Ae SFC ni maennyo ucak ucak sekarang
- Uji = kata
- Contoh: Uji dio kalo pacak gawe ke soal ni, nak dienjok cepek ceng kito
- Umep = panas / masak / mendidih
- Contoh: Bik, banyu tuh lah umep, angkatlah
- Untal = lempar
- Contoh: Untal tu bener dikit, nyangkut ke atep gek
- Ulo = ular
- Contoh: Ampir be aku ninjek ulo di sawah
- Umbel = ingus
- Contoh: Kau ni la besak masih umbelan
- Arti: Kamu ini sudah besar masih ingusan
[sunting] W
- Wong = orang
- Contoh: Wong kito galo, wong Palembang
[sunting] Y
- Yasi = sah
- Contoh: Dak yasi pemilu tu, banyak maen calak dio
Langganan:
Postingan (Atom)